A.
BIOLOGI
Teripang atau trepang atau timun laut
adalah istilah yang diberikan untuk hewan invertebrata
Holothuroidea yang dapat dimakan. Teripang merupakan hewan yang bergerak
lambat, hidup pada dasar substrat pasir, lumpur pasiran maupun dalam lingkungan terumbu.
Ia tersebar luas di lingkungan laut di seluruh dunia, mulai
dari zona pasang surut sampai laut dalam terutama di Samudra
Hindia dan Samudra Pasifik Barat.
Kingdom :
Animalia
Phylum : Echinodermata
Class : Holothuroidea
Genus : Holothuria
Spesies :
Holothuria indica
Ciri fisik
Bentuk
badan memanjang mirip mentimun. Oleh karma itu, hewan ini biasa disebut
mentimun laut atau sea cucumber. Mulut dan anus terdapat di kedua ujung
badannya. Bagian punggun-nya berwarna abu-abu dengan pita putih atau kekuningan
memanjang secara horizontal. Bagian bawah tubuhnya berwarna putih dan
berbintik-bintik hitam/gelap.
Pertumbuhan
dan perkembangan
Teripang
pasir dapat tumbuh sampai ukuran 40 cm dengan bobot 1,5 kg. Kematangan gonad
hewan air berumah dua (diosis) ini pertama kali terjadi pada ukuran rata-rata
220 mm. Seekor teripang betina mampu menghasilkan telur dalam jumlah yang
sangat banyak hingga mencapai sekitar 1,9 juta butir telur. Daur hidup hewan
ini dimulai dengan telur yang dibuahi yang akan menetas dalam waktu seitar 2
hari.
Di wilayah Indo-Pasifik, pada daerah terumbu yang tidak
mengalami tekanan eksploitasi, kepadatan teripang bisa lebih dari 35 ekor per
m2, dimana setiap individunya bisa memproses 80 gram berat kering sedimen
setiap harinya.
Bagian tubuh teripang dan
fungsinya
o Tentakel : berfungsi sebagai
alat gerak ,merasa, memeriksa dan
alatPenangkap dan pemangsa.
o Stomach/perut : sebagai alat
pencernaan.
o Gonad : kelenjar kelamin yang
berfungsi sebagai penghasil
hormon kelamin.
o Saluran kelamin : berfungsi
sebagai saluran menuju gonad.
o Madreporit : Lempeng tali
lapisan pada ujung saluran air.
o Esofagus
: saluran di belakang rongga mulut berfungsimenghubungkan Rongga mulut dan lambung.
o Dorsal
mesentery : berfungsi sebagai pembungkus
usus danMenggantungnya ke dinding tubuh pinggang.
o Anus : mengeluarkan sisa
metabolisme pada teripang.
o Cloaca : sebagai alat
pencernaan.
o Intestin
: sebagai alat pencernaan yang letaknya di antara
pilorushingga Usus
B. TEKNIK BUDIDAYA
Metode
yang digunakan untuk membudidayakan teripang (ketimun laut) yaitu dengan
menggunakan metode penculture.
Metode penculture adalah suatu usaha memelihara jenis hewan laut yang bersifat
melata dengan cara memagari suatu areal perairan pantai seluas kemampuan atau
seluas yang diinginkan sehingga seolah-olah terisolasi dari wilayah pantai
lainnya.
Bahan
yang digunakan ialah jaring (super-net) dengan mata jaring sebesar 0,5 –
1 inci atau dapat juga dengan bahan bambu (kisi-kisi). Dengan metode ini maka
lokasi/areal yang dipagari tersebut akan terhindar dari hewan-hewan pemangsa
(predator) dan sebaliknya hewan laut yang dipelihara tidak dapat keluar dari
areal yang telah dipagari tersebut.
Pemasangan
pagar untuk memelihara teripang, baik pagar bambu (kisi-kisi) ataupun jaring
super net cukup setinggi 50 cm sampai 100 cm dari dasar perairan. Luas lokasi
yang ideal penculture ini antara 500 – 1.000 m2.
a.
Sumber benih teripang
Benih
teripang dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu :
· Melakukan pemungutan dari
alam dan
· Dengan memelihara induk-induk
teripang pada petak-petak di dalam area penculture.
Teripang
yang dijadikan induk ialah yang sudah dewasa atau diperkirakan sudah dapat
melakukan reproduksi dengan ukuran berkisar antara 20 – 25 cm. Sedangkan benih
teripang alam yang baik untuk dibudidayakan dengan metoda penculture adalah
yang memiliki berat antara 30 sampai 50 gram per ekor atau kira-kira memiliki
panjang badan 5 cm sampai 7 cm. Pada ukuran tersebut benih teripang
diperkirakan sudah lebih tahan melakukan adaptasi terhadap lingkungan yang
baru.
b.
Pengangkutan benih/induk
Di
dalam hal budidaya teripang cara pengangkutan benih/ induk merupakan hal yang
penting. Lebih-lebih apabila sumber benih/induk teripang yang akan
dibudidayakan letaknya relatif jauh, sehingga diperlukan teknik yang baik
didalam pengangkutan teripang tersebut agar tetap hidup sampai di lokasi
budidaya.
Metode
pengangkutan teripang agar dapat memberikan tingkat kehidupan yang tinggi
adalah sebagai berikut:
· Teripang dimasukan pada
kantong plastik ukuran 2 liter dengan media air dan pasir. Sebelumnya kantong
plastik digelembungkan untuk melihat kantong tersebut bocor atau tidak.
· Kepadatan untuk masing-masing
jenis adalah : untuk teripang putih dan teripang grido dengan berat antara
100-200 g adalah 3 ekor untuk setiap kantong, sedangkan untuk teripang jenis
olok-olok 4 ekor untuk setiap kantong plastik.
c.
Padat penebaran
Teripang
dapat hidup bergerombol dilempat yang terbatas. Oleh karena itu dalam usaha
budidayanya dapat diperlakukan dengan padat penebaran yang tinggi. Untuk ukuran
benih teripang sebesar 20 – 30 gram per ekor, padat penebaran berkisar antara
15 – 20 ekor per meter persegi, sedangkan untuk benih teripang sebesar 40 – 50
gram per ekor, padat penebarannya berkisar antara 10 – 15 ekor per meter
persegi.
Waktu
yang tepat untuk memulai usaha budidaya teripang disuatu lokasi tertentu ialah
2-3 bulan setelah waktu pemijahan teripang di alam (apabila menggunakan benih
dari alam). Benih alam yang berumur 2 sampai 3 bulan diperkirakan sudah mencapai
berat 20 – 50 gram per ekor.
d.
Panen
Pemungutan
hasil panen dapat dilakukan setelah ukuran teripang berkisar antara 4 sampai 6
ekor per kg (market size). Untuk mendapatkan ukuran ini biasanya
teripang dipelihara selama 6 – 7 bulan, dengan survival yang dicapai
kurang lebih 80% dari total penebaran awal. Panen dilakukan pada pagi hari
sewaktu air sedang surut dan sebelum teripang membenamkan diri. Panen dapat
dilakukan secara bertahap yaitu dengan memilih teripang yang berukuran besar
atau juga dapat dilakukan secara total, kemudian dilakukan seleksi menurut
golongan ukuran.
C. PENGELOLAAN AIR
Kriteria
pengelolaan air yang cocok bagi budidaya teripang adalah sebagai berikut:
- Kondisi dasar perairan
Dasar perairan hendaknya
berpasir, atau pasir berlumpur bercampur dengan pecahan-pecahan karang dan
banyak terdapat tanaman air semacam rumput laut atau alang-alang laut.
- Salinitas
Dengan kemampuan yang terbatas dalam pengaturan esmatik, teripang tidak dapat bertahan terhadap perubahah drastis atas salinitas (kadar garam). Salinitas yang cocok adalah antara 30 – 33 ppt. - Kedalaman air
Di alam bebas teripang hidup
pada kedalaman yang berbeda-beda menurut besarnya. Teripang muda tersebar di
daerah pasang surut, setelah tambah besar pindah ke perairan yang dalam. Lokasi
yang cocok bagi budidaya sebalknya pada kedalaman air laut 0,40 sampai 1,50 m
pada air surut terendah.
- Kondisi lingkungan
Perairan sebaiknya harus
memenuhi standard kualitas air laut yang baik bagi kehidupan teripang seperti
- pH 6,5 – 8,5
- Kecerahan air laut 50 cm
- Kadar oksigen terlarut 4 – 8 ppm
- Suhu air laut 20 – 25° Celcius
- Disamping itu, lokasi harus bebas dari pencemaran seperti bahan organik, logam, minyak dan bahan-bahan beracun lainnya.
D. MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN
Faktor
makanan dalam pemeliharaan (budidaya teripang tidak menjadi masalah sebagaimana
halnya hewan-hewan laut lainnya. Teripang dapat memperoleh makanannya dari
alam, berupaplankton dan sisa-sisaendapan karang yang beracadi dasar laut.
Namun demikian untuk lebih mempercepat pertumbuhan teripang dapat diberikan
makanan tambahan berupa campuran dedak dan pupuk kandang (kotoran ayam).
Cara pemberian makanan tambahan tersebut adalah sebagai
berikut :
- Dedak halus dan kotoran ayam dicampur rata
- Campuran dimasukkan kedalam kantong plastik
- Kemudian direndam deism air laut sampai campuran menjadi lengket, lalu dibentuk menjadi gumpalan.
- Gumpalan tersebut kemudian disebar merata kedalam kurungan.
Cara lain agar pupuk tidak hanyut dapat dilakukan sebagai
berikut:
- Pupuk dimasukkan ke dalam karung plastik dan ditenggelamkan ditempat pemeliharaan.
- Setelah kira-kira 10 hari akan muncul micro organisms sebagai makanan teripang.
Pemberian
makanan tambahan sebaiknya dilakukan pada sore hari.. Hal ini disesuaikan
dengan sifat hidup atau kebiasaan hidup dari teripang. Pada waktu siang hari
teripang tidak begitu aktif bila dibandingkan dengan pada malam hari, karena
pada waktu siang hari ia akan membenamkan dirinya dibawah dasar pasir/karang
pasir untuk beristirahat dan untuk menghindari/melindungi dirinya dari
pemangsa/predator, sedangkan pada waktu malam hari ia akan lebih aktif mencari
makanan, baik berupa plankton maupun sisa-sisa endapan karang yang berada
didasar perairan tempat hidupnya.
E. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Jenis hama yang sering dijumpai datam kurungan teripang
adalah kepiting, bulu babi, dan bintang laut. Pengendaliannya dengan
pengambilan hama secara manual dengan periode tertentu. Sementara itu, jenis
penyakit yang menyerang teripang dari famili Holothuroidae belum banyak
diketahui karena budi dayanya masih belum berkembang.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim, 2007. Budidaya Teripang. http://ikanmania.wordpress.com,
diakses tanggal 6 September 2012
Anonim, 2012. Budidaya Teripang (Hulothuria Scabra). http://www.kkp.co.id, diakses tanggal 6
September 2012
Anonim, 2012. Teripang. http://www.wikipedia.co.id,
diakses tanggal 6 September 2012
Richocean, 2012. Teripang. http://richocean.wordpress.com,
diakses tanggal 6 September 2012
Sandi, 2010. Budidaya Teripang Pasir. http://sandii.wordpress.com, diakses
tanggal 6 September 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar