4.2.1
Parameter Fisika
·
Kecerahan
Pada hasil praktikum
mengamati kecerahan pada perairan sungai belakang laboratorium perikanan adalah
17,416 cm , sedangkan kecerahan yang baik untuk perairan mengalir antara 30 –
40 cm. Dari hasil tersebut menyatakan bahwa kecerahan sungai yang diamati dalam
kondisi buruk/keruh ,hal tersebut dikarenakan keadaan cuaca yang kurang baik
akibat terjadinya hujan dan intensitas cahaya matahari yng kurang masuk kedalam
perairan.
·
Suhu Perairan
Suhu perairaran yang
didapat adalah 22,83°C. Suhu di perairan darat lebih tinggi karena intensitas
cahaya matahari yang didapat lebih
banyak daripada di laut. Semakin dalam suatu perairan maka suhunya semakin
dingin, Suhu perairan
dipengaruhi oleh curah hujan, kepadatan organisme yang menghuninya, kedalaman
suatu perairan, kadar oksigen terlarut.
·
Arus Perairan
Arus di perairan sungai
yang diamati adalah 0,598 m/s
, karena
pada waktu pengamatan jumlah massa air begitu besar hal tersebut
dikarenakan cuaca sedang hujan. Arus adalah gerakan massa air yang bergerak
secara orizontal mauun vertical. Arus merupakan factor yang sangat penting
untuk kesuburan suatu perairan karena bisa membawa nutrienndari satu perairan
ke perairan lain,sebagi faktr pembatas pada aliran air,menentukan distribusi
gas,garam dan organisme kecil.
·
Tipe substrat
Tipe substrat yang kami
amati pada titik 1,2 dan 3 tidak jauh berbeda bahkan sama yaitu berupa pasir
berkerikil Karena Sungai belakng laboratorium perikanan umm merupakan sungai
yang terdapat di daerah hulu yang banyak bebatuan. Tipe substrat perairan
dipengaruhi oleh cepat tidaknya arus perairan karena arus dapat membawa
partikel partikel dari suatu perairan ke perairan lain.
4.2.2
Parameter Kimia
·
pH
Nilai pH yang didapat
menggunakan indikator universal adalah 7, artinya potensial hidrogen (pH) pada
parairan sungai netral. Jika pH < 7 maka sifat perairan tersebut tergolong
asam dan jika sebaliknya > 7 maka
sifat air cenderung basa. Faktr yang memperngruhi pH suatu perairan
adalah pH tanah dan penurunan pH tana dapat disebabkan terbentuknya asam kuat,
adanya gas gas dalam proses prmbakan baan organik dan proses metabolisme
disuatu perairan .
·
Salinitas
Salinitas yang
didapatkan pada pengamatan adalah 1ppt, menurut (Agus, 2008) bahwa salinitas
yang berkisar antara 0 – 3 ppt masih dikatakan perairan tawar. Faktor yang
dapat mempengaruhi salinitas adalah pergerakan sirkukasi air, penguapan, curah hujan, dan aliran sungai.
·
Nitrat
Metoda yang sering digunakan antara lain:
Analisa dengan elektroda khusus ( dan pH meter )
yangcocok sebagai analisa penduga baik untuk air bersihmaupun air buangan
dengan skala kadar NO3- antara 0,2sampai 1.400 mg/liter.
Analisa kolorimetris setelah semua zat nitrat direduksi
olehbutir kadmium (Cd); metode ini cocok untuk air dengankadar NO3-
antara 0,01 sampai 1 mg/liter
Standar kualitasair yang baik
untuk kandungan nitrat :
Parameter
|
Mutu air
|
|||
Baik
|
Sedang
|
Kurang
|
Kurang sekali
|
|
Nitrat
|
10 mg/liter
|
20 mg/liter
|
30 mg/liter
|
50 mg/liter
|
Pada praktikum yang dilakukan terhitung jumlah nitrat adalah 75 mg/liter,
sehingga dapat dikatakan jika perairan tersebut termasuk dalam kategori yang
sangat kurang baik dalam kadar nitratnya.
·
Nitrit
Nitrit
ditentukan secara kolorimetris dengan alat spektrofotometer. Pada PH 2,0 sampai
2,5 , nitrit berkaitan dengan hasil reaksiantara diazo asam sulfanilik dan
N–(1–naftil)– etilendiamindihidroklorida
(yaitu, NED dihidroklorida), maka akan terbentukcelupan yang berwarna ungu
kemerah-merahan. Warna tersebutmengikuti hukum Beer-Lambert dan menyerap sinar
denganpanjang gelombang 543 nm. Metode kolorimetris tersebut sangatpeka, sehingga biasanya perlu
pengenseran sampel. Selain darimetoda ini , tidak ada cara analisa lain yang
dapat dianggapbersifat baku.
Standar kualitasair yang baik
untuk kandungan nitrit:
Parameter
|
Mutu air
|
|||
Baik
|
Sedang
|
Kurang
|
Kurang sekali
|
|
Nitrit
|
1 mg/liter
|
2 mg/liter
|
3 mg/liter
|
mg/liter
|
Pada praktikum yang dilakukan
terhitung jumlah nitrit adalah 0,5 mg/liter, sehingga dapat dikatakan jika
perairan tersebut termasuk dalam kategori yang baik dalam kadar nitritnya.
·
Ammonia
Amonia diperairan
berasl dari hasil pemecahan nitrogen organik ( protein dan urea) dan nitrogen
anorganik yang terdapa dalam tanah dan air ; dapat pula berasal dari
dekomposisi bahan organic ( tumbuhan dan biota yang telah mati) yang dilakukan
oleh mikroba dan jamur (Anonim, 2007)
Kadar amoniak
dipengaruhi oleh kadar pH dan suhu, makin tinggi suhu dan pH air maka
makin tinggi pula kosentrasi ammonia
diperairan.
·
Phosfat
Dampak Fosfat yang
berlebih di lingkungan antara lainmerangsang pertumbuhan ganggang dan eceng
gondok.Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan
permukaan air danau atau sungai tertutup sehinggamenghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkanterhambatnya proses fotosintesis. Pada praktikum yang dilakukan terhitung jumlah phosfat adalah 0,75 mg/liter.
4.2.3.
Parameter Biologi
·
Plankton
Pada perairan mengalir
plankton jarang ditemukan karena organisme seperti ini tidak tahan oleh arus,
plankton akan hidup hanya pada bagian aliran air yang bergerak perlahan dan di
sungai yang besar plankton dapat berkembang biak dan menyatu sebagai bagian
dari komunitas (E. P. Odum, 1998).
Peranan plankton di perairan sangat
penting karena plankton merupakan pakan alami bagi ikan kecil dan hewan air
lainnya. Plankton merupakan mata rantai utama dalam rantai makanan di perairan.
Plankton dalam suatu perairan mempunyai peranan yang sangat penting. Plankton
terdiri dari fitoplankton yang merupakan produsen utama dan dapat menghasilkan
makanannya sendiri dan merupakan makanan bagi hewan seperti zoo, ikan udang dan
kerang melalui proses fotosintesis dan zooplankton yang bersifat hewani dan
beraneka ragam.
·
Benthos
Jenis bhentos yang
didapat pada saat pegamatan di sungai tersebut titik 1,2 dan 3 tidak jauh
berbeda yaitu berupa keong.Hewan bentos hidup relatif menetap, sehingga baik
digunakan sebagai petunjuk kualitas lingkungan, karena selalu kontak dengan
limbah yang masuk ke habitatnya, dan terus menerus terdedah oleh air yang
kualitasnya berubah-ubah.
·
Nekton
Nekton merupakan hewan
yang bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Nekton merupakan
organisme yang dapat bergerak dan berenang dengan kemauan sendiri contohnya
seperti ikan, amfibi, serangga air besar dll (E. P. Odum, 1998). Pada
pengamatan pada perairan sungai dibelakang labratorium perikanan di temukan
nekton jenis kepiting yang ditemukan pada titik 2, sedangkan di titik 1 dan 3
tidak ditemukan.
·
Perifiton
Perifiton merupakan
hewan yang ukurannya sangat kecil (mikroskopis), oleh karena itu perifiton
tidak dapat dilihat oleh mata tanpa bantuan mikroskop. Perifiton adalah
tumbuhan atau hewan yang tumbuh dan menempel pada objek yang tenggelam.
Dalam perairan mengalir perifiton
melekat pada substrat yang kokoh yang ada di sungai seperti batu, batang kayu,
atau masa daun. Pada pegamatan yang dilakukan tidak ditemukan jenis hewan yang
termasuk perifiton.
·
Neuston
Neuston
merupakan organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau
bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air. Organisme yang tinggal
atau beristirahat di atas permukaan air, yang pergerakannya tidak di pengaruhi
oleh pergerakan arus ( Nyakkbaken, 2008 ) . pada praktikum ini tidak ditemukan
jenis neuston.
·
Vegetasi
Jenis vegetasi yang didapat
pada saat pengamatan adalah berupa lumut yang berwarna hijau yang ditemukan
pada titik 1, sedangkan pada titik ke 2 dan 3 tidak ditemukan lumut.
Selain berperan dalam organisme akuatik,
sungai juga berperan dalam kehidupan manusia yang bermukim di sekitar perairan
sungai, sungai dapat dimanfaatkan untuk mandi, mencuci dan memanfaatkan airnya
untuk irigasi dan berbagai macam aktivitas lainnya.