Minggu, 13 Mei 2012

EKOSISTEM PERAIRAN MENGALIR


4.2.1 Parameter Fisika
·         Kecerahan
Pada hasil praktikum mengamati kecerahan pada perairan sungai belakang laboratorium perikanan adalah 17,416 cm , sedangkan kecerahan yang baik untuk perairan mengalir antara 30 – 40 cm. Dari hasil tersebut menyatakan bahwa kecerahan sungai yang diamati dalam kondisi buruk/keruh ,hal tersebut dikarenakan keadaan cuaca yang kurang baik akibat terjadinya hujan dan intensitas cahaya matahari yng kurang masuk kedalam perairan.
·         Suhu Perairan
Suhu perairaran yang didapat adalah 22,83°C. Suhu di perairan darat lebih tinggi karena intensitas cahaya  matahari yang didapat lebih banyak daripada di laut. Semakin dalam suatu perairan maka suhunya semakin dingin, Suhu perairan dipengaruhi oleh curah hujan, kepadatan organisme yang menghuninya, kedalaman suatu perairan, kadar oksigen terlarut.
·         Arus Perairan
Arus di perairan sungai yang diamati adalah 0,598 m/s ,  karena  pada waktu pengamatan jumlah massa air begitu besar hal tersebut dikarenakan cuaca sedang hujan. Arus adalah gerakan massa air yang bergerak secara orizontal mauun vertical. Arus merupakan factor yang sangat penting untuk kesuburan suatu perairan karena bisa membawa nutrienndari satu perairan ke perairan lain,sebagi faktr pembatas pada aliran air,menentukan distribusi gas,garam dan organisme kecil.
·         Tipe substrat
Tipe substrat yang kami amati pada titik 1,2 dan 3 tidak jauh berbeda bahkan sama yaitu berupa pasir berkerikil Karena Sungai belakng laboratorium perikanan umm merupakan sungai yang terdapat di daerah hulu yang banyak bebatuan. Tipe substrat perairan dipengaruhi oleh cepat tidaknya arus perairan karena arus dapat membawa partikel partikel dari suatu perairan ke perairan lain.
4.2.2 Parameter Kimia
·         pH
Nilai pH yang didapat menggunakan indikator universal adalah 7, artinya potensial hidrogen (pH) pada parairan sungai netral. Jika pH < 7 maka sifat perairan tersebut tergolong asam dan jika sebaliknya > 7 maka  sifat air cenderung basa. Faktr yang memperngruhi pH suatu perairan adalah pH tanah dan penurunan pH tana dapat disebabkan terbentuknya asam kuat, adanya gas gas dalam proses prmbakan baan organik dan proses metabolisme disuatu perairan .

·         Salinitas
Salinitas yang didapatkan pada pengamatan adalah 1ppt, menurut (Agus, 2008) bahwa salinitas yang berkisar antara 0 – 3 ppt masih dikatakan perairan tawar. Faktor yang dapat mempengaruhi salinitas adalah pergerakan sirkukasi air,  penguapan, curah hujan, dan aliran sungai.
·         Nitrat
Metoda yang sering digunakan antara lain:
Analisa dengan elektroda khusus ( dan pH meter ) yangcocok sebagai analisa penduga baik untuk air bersihmaupun air buangan dengan skala kadar NO3- antara 0,2sampai 1.400 mg/liter.
Analisa kolorimetris setelah semua zat nitrat direduksi olehbutir kadmium (Cd); metode ini cocok untuk air dengankadar NO3- antara 0,01 sampai 1 mg/liter
Standar kualitasair yang baik untuk kandungan nitrat :
Parameter
Mutu air
Baik
Sedang
Kurang
Kurang sekali
Nitrat
10 mg/liter
20 mg/liter
30 mg/liter
50 mg/liter
Pada praktikum yang dilakukan terhitung jumlah nitrat adalah 75 mg/liter, sehingga dapat dikatakan jika perairan tersebut termasuk dalam kategori yang sangat kurang baik dalam kadar nitratnya.
·         Nitrit
Nitrit ditentukan secara kolorimetris dengan alat spektrofotometer. Pada PH 2,0 sampai 2,5 , nitrit berkaitan dengan hasil reaksiantara diazo asam sulfanilik dan N–(1–naftil)– etilendiamindihidroklorida (yaitu, NED dihidroklorida), maka akan terbentukcelupan yang berwarna ungu kemerah-merahan. Warna tersebutmengikuti hukum Beer-Lambert dan menyerap sinar denganpanjang gelombang 543 nm. Metode kolorimetris tersebut sangatpeka, sehingga biasanya perlu pengenseran sampel. Selain darimetoda ini , tidak ada cara analisa lain yang dapat dianggapbersifat baku.
Standar kualitasair yang baik untuk kandungan nitrit:
Parameter
Mutu air
Baik
Sedang
Kurang
Kurang sekali
Nitrit
1 mg/liter
2 mg/liter
3 mg/liter
mg/liter
Pada praktikum yang dilakukan terhitung jumlah nitrit adalah 0,5 mg/liter, sehingga dapat dikatakan jika perairan tersebut termasuk dalam kategori yang baik dalam kadar nitritnya.
·         Ammonia
Amonia diperairan berasl dari hasil pemecahan nitrogen organik ( protein dan urea) dan nitrogen anorganik yang terdapa dalam tanah dan air ; dapat pula berasal dari dekomposisi bahan organic ( tumbuhan dan biota yang telah mati) yang dilakukan oleh mikroba dan jamur (Anonim, 2007)
Kadar amoniak dipengaruhi oleh kadar pH dan suhu, makin tinggi suhu dan pH air maka makin  tinggi pula kosentrasi ammonia diperairan.
·         Phosfat
Dampak Fosfat yang berlebih di lingkungan antara lainmerangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok.Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehinggamenghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkanterhambatnya proses fotosintesis. Pada praktikum yang dilakukan terhitung jumlah phosfat adalah 0,75 mg/liter.
4.2.3. Parameter Biologi
·         Plankton
Pada perairan mengalir plankton jarang ditemukan karena organisme seperti ini tidak tahan oleh arus, plankton akan hidup hanya pada bagian aliran air yang bergerak perlahan dan di sungai yang besar plankton dapat berkembang biak dan menyatu sebagai bagian dari komunitas (E. P. Odum, 1998).
Peranan plankton di perairan sangat penting karena plankton merupakan pakan alami bagi ikan kecil dan hewan air lainnya. Plankton merupakan mata rantai utama dalam rantai makanan di perairan. Plankton dalam suatu perairan mempunyai peranan yang sangat penting. Plankton terdiri dari fitoplankton yang merupakan produsen utama dan dapat menghasilkan makanannya sendiri dan merupakan makanan bagi hewan seperti zoo, ikan udang dan kerang melalui proses fotosintesis dan zooplankton yang bersifat hewani dan beraneka ragam.
·         Benthos
Jenis bhentos yang didapat pada saat pegamatan di sungai tersebut titik 1,2 dan 3 tidak jauh berbeda yaitu berupa keong.Hewan bentos hidup relatif menetap, sehingga baik digunakan sebagai petunjuk kualitas lingkungan, karena selalu kontak dengan limbah yang masuk ke habitatnya, dan terus menerus terdedah oleh air yang kualitasnya berubah-ubah. 
·         Nekton
Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Nekton merupakan organisme yang dapat bergerak dan berenang dengan kemauan sendiri contohnya seperti ikan, amfibi, serangga air besar dll (E. P. Odum, 1998). Pada pengamatan pada perairan sungai dibelakang labratorium perikanan di temukan nekton jenis kepiting yang ditemukan pada titik 2, sedangkan di titik 1 dan 3 tidak ditemukan.
·         Perifiton
Perifiton merupakan hewan yang ukurannya sangat kecil (mikroskopis), oleh karena itu perifiton tidak dapat dilihat oleh mata tanpa bantuan mikroskop. Perifiton adalah tumbuhan atau hewan yang tumbuh dan menempel pada objek yang tenggelam.
Dalam perairan mengalir perifiton melekat pada substrat yang kokoh yang ada di sungai seperti batu, batang kayu, atau masa daun. Pada pegamatan yang dilakukan tidak ditemukan jenis hewan yang termasuk perifiton.
·         Neuston
Neuston merupakan organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air. Organisme yang tinggal atau beristirahat di atas permukaan air, yang pergerakannya tidak di pengaruhi oleh pergerakan arus ( Nyakkbaken, 2008 ) . pada praktikum ini tidak ditemukan jenis neuston.

·         Vegetasi
Jenis vegetasi yang didapat pada saat pengamatan adalah berupa lumut yang berwarna hijau yang ditemukan pada titik 1, sedangkan pada titik ke 2 dan 3 tidak ditemukan lumut.
Selain berperan dalam organisme akuatik, sungai juga berperan dalam kehidupan manusia yang bermukim di sekitar perairan sungai, sungai dapat dimanfaatkan untuk mandi, mencuci dan memanfaatkan airnya untuk irigasi dan berbagai macam aktivitas lainnya.

Jumat, 04 Mei 2012

KOLAM TERPAL


Kolam terpal merupakan kolam yang memiliki keseluruhan sisi dinding dan dasarnya yang terbuat dari terpal. Selain berbentuk kolam tanah atau kolam beton, kolam terpal bisa berupa bak, yang disokong dengan bambu, pipa, kayu papan, besi. Biaya pada kolam terpal lebih terjangkau, dapat dipindah atau dibongkar pasang. Kolam terpal dapat mengatasi resiko-resiko yang terjadi pada kolam tanah maupun kolam beton. berdasarkan peletakkannya kolam terpal dibagi menjadi dua, yaitu kolam terpal dibawah permukaan tanah dan kolam terpal di atas permukaan tanah.
Kolam terpal di bawah permukaan tanah adalah kolam yang dibangun atau dibuat dengan cara menggali tanah untuk memendam sebagian atau seluruh terpal. Jika pemendaman terpal hanya sebagian maka perlu adanya penyangga berupa bambu, kayu atau besi untuk penyangga sisi atau tepi terpal. Namun, jika dilakukan pemendaman keseluruhan, maka sepanjang tepian terpal diikat dengan pasak pada setiap lubang terpal, bisa juga di bagian ujung-ujung dilipat dan ditindih oleh pemberat. Adapun langkah-langkah dalam pembuatannya adalah :
Ø  Penggalian Tanah, dilakukan dengan kedalaman 60 – 100 cm. Jika kedalaman 60 cm kontruksi kolam dilengkapi dengan tanggul atau pematang dan diusahan bagian dasar kolam rata tidak ada benda-benda tajam yang dapat merusak atau penyebab kebocoran. dan jika kedalaman 100 cm, maka tidak perlu adanya pematang.
Ø  Pembuatan Tanggul, dalam pembuatan tanggul meruoakan pemanfaatan tanah galian kolam. ketinggian berkisar antara 20 – 60 cm dengan kemiringan 30o.
Ø  Pemberian Sekam, setelah penggalian tanah selesai, langkah selanjutnya adalah menaburkan sekam sebagai alas terpal. Berfungsi untuk mempertahankan suhu kolam tetap optimal, juga agar permukaan rata dan dapat mengurangi tingkat kebocoran.
Ø  Pemasangan Terpal, digunakan terlebih dahulu dicuci atau dibersihkan menggunakan air, dan kemudian digosok kain basah atau spon, kemudian dibilas hingga bersih. agar zat-zat kimia pada terpal hilang.
Ø  Pengisian Air, terlebih dahulu melalui proses filterisasi yaitu dengan melakukan pengendapan, penyaringan, atau pemberian klorin (kaporit) dengan tujuan mensterilkan dari pathogen yang dapat merugikan organisme yang akan dipelihara.
Ø  Pemupukkan, menggunakan pupuk kandang atau kompos, dengan cara dimasukkan kedalam karung, didiamkan dalam kolam yang berisikan air selama kurang lebih 5 hari, kemudian angkat dan keluarkan. kolam siap untuk ditebar benih setelah satu minggu dari proses pemupukkan atau air kolam berwarna hijau.
Kolam terpal di atas permukaan tanah adalah kolam yang sengaja dibangun atau dibuat diatas permukaan tanah tanpa menggalinya. kolam terpal ini sangat cocok di tempat yang miskin air, permukaan tanah yang datar, serta cukup luas. kolam  ini menggunakan kontruksi dari bahan bambu, besi, atau kayu sebagai penyangga atau penahan tekanan air kolam tersebut. untuk pembuatannya hampir sama dengan kolam terpal di bawah permukaan tanah, hanya saja sebelum pemasangan terpal, terlebi dahulu membuat rangka kolam dari bambu atau kayu sebagai penganti tanggul kolam atau penyongkongnya.
Perawatan Kolam Terpal
1.      Sebelum terpal digunakan terlebih dahulu dilakukan pencucian dengan kain basah untuk menghilangkan zat-zat kimia yang dapat mengancam kehidupan ikan.
2.      Kolam terpal harus diberikannya atap dari daun kelapa atau plastic transparan, untuk melindungi terpal dari sinar matahari langsung dan hujan.
3.      Menjaga kebersihan lingkungan kolam, seperti membersihkan rumput dan tanaman liar yang tumbuh disekitar kolam.
Keunggulan kolam terpal
-          Hemat biaya
Bila dibandingkan denngan kolam tembok atau beton yang arus menggunakan bahan baku semen, pasir yang biayanya lebih besar dibandingkan dengan kolam terpal seperti kolam trpal bawah permukaan tanah yang bahan utamanya terpal.
-          Bias diaplikasikan dilahan porous dan daerah kurang air
Klam trpal merupakan slusi budidaya yang baik bagi daerah yang memiliki tanah prus atau kurang mampu menan air seperti tanah pasir. Dan kolam trpal juga dapat dialikasikan didaera yang sulit mendapatkan air karena jenis klam ini tidak mengggunakan sisitem prgantia  air secara terus menerus anya setiap bulan sekali
-          Padat tebar lebih tinggi
Padat tebar beni ikan diklam terpal lebih tinggi dibandingkan dengan kolam tanah, Karen adibagian dasar kolam tanah lama – kelaaman dapat  menjadi penumpukan ammonia dan  idrogen sulfidayag berasal dari sisa – sia pakan dan kotran ikan.
-          Suhu klam lebih stabil
Pada klam terpal sekam yang  ditabur dibawahnya dapat menaan fluktuasi suhu dikolam
-          Waktu budidaya  lebi cepat
Budidaya mengunaka kolam trpal lebi cepat dibandingkan dennga ika yang tnpa perlakuan khusus.
-          Lebih fleksibel
Kolam trpal dapat dibangun walaupun trdapat kontur tanah yang bruba -  ubah
-          Pemanenan lebih mudah
Pada kolam terpal lebih mudah dalam pemanenan selain ukurannya tidak terlalu besar, bersih dari lumpur, mudah membersihkannya dan cepat dalam pengeringan air.
-          Hasil panen tidak berbau lumpur
Kualitas ikan yang dipelihara dikolam terpl lebih baik karena dagingya tidak berbau lumpurberbeda dengan klam tanah yang kadang – kadang tercium bau lumpur.
Kekurangan
Ø  Jangka pemakaian cukup relatif singkat atau tidak permanen.
Ø  Konstruksi kolam kurang kokoh akibat terkena sinar matahari langsung dan perubahan cuaca yang tak menentu.
Ø  Dengan terpal, maka suhu dalam kolam akan lebih tinggi akibat adanya terpal kena sinar matahari dan untuk menyiasatinya pada bagian bawah terpal kita berikan sekam.
Ø  Dalam pemeliharaan sistim terpal, makanan alami yang tersedia sangat minim untuk itu kita harus memberikan pakan tambahan (pellet) dengan kadar protein tinggi.