Jumat, 29 Juni 2012

AKIBAT PEMBANGUNAN TERHADAP EKOLOGI PERAIRAN



            Perlu diketahui bahwa wilayah perairan di Indonesia lebih luas daripada wilayah daratanya. Indonesia juga adalah sebuah negara maritim yang kaya akan berbagai biota laut yang dapat dijumpai di berbagai daerah yang terpencar di seluruh bagian Indonesia.

Ekosistem laut terdiri dari berbagai komponen abiotik (fisika-kimia) dan biotik (organisme hidup) yang berkaitan dan berinteraksi membentuk suatu unit fungsional. Yang secara fungsional tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Apabila terjadi perubahan pada salah satu dari komponen-komponen tersebut maka akan menyebabkan terjadinya perubahan pada komponen lainnya. Yang dapat mempengaruhi seluruh sistem yang ada.

Oleh karena itu jika terdapat suatu pembangunan,entah itu pembangunan proyek dan sebagainya yang berhubungan langsung dengan perairan maka akan sangat berpengaruh bagi ekosistem perairan tersebut.
Entah penurunan populasi jenis ikan tertentu yang memang saat ini sudah jarang dijumpai.
Bahkan sampai dapat menyebabkan ekosistem tersebut rusak.
Dan tentunya yang merasakan dampak dari hal tersebut adalah masyarakat sekitar. Bahkan jika sampai parah tentu saja kita juga akan ikut merasakan imbasnya.
     Jika sudah terjadi maka akibatnya kita akan kehilangan sebagian spesies dari biota laut tersebut.Sehingga sudah dapat dipastikan bahwa ragam biota laut Indonesia akan berkurang.Salah satu penyebabnya adalah pembangunan jembatan yang mungkin secara sengaja atau tidak telah merusak ekosistem serta ekologi perairan tersebut.
Contoh seperti misalnya pembangunan jembatan Suramadu yang otomatis dan secara langsung akan mengganggu ekosistem biota laut yang sudah lama ada, hidup dan berkembang biak di bawahnya.

 TINJAUAN PUSTAKA

eEkosistem laut merupakan suatu kumpulan integral dari berbagai komponen abiotik (fisika-kimia) dan biotik (organisme hidup) yang berkaitan satu sama lain dan saling berinteraksi membentuk suatu unit fungsional. Komponen- komponen ini secara fungsional tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Apabila terjadi perubahan pada salah satu dari komponen-komponen tersebut maka akan menyebabkan perubahan pada komponen lainnya. Perubahan ini tentunya dapat mempengaruhi keseluruhan sistem yang ada, baik dalam kesatuan struktur fungsional maupun dalam keseimbangannya. Menurut ( Nybakken 1988 )

Ekosistem laut merupakan suatu kumpulan integral dari berbagai komponen abiotik (fisika-kimia) dan biotik (organisme hidup) yang berkaitan satu sama lain dan saling berinteraksi membentuk suatu unit fungsional. Komponen- komponen ini secara fungsional tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Apabila terjadi perubahan pada salah satu dari komponen-komponen tersebut maka akan menyebabkan perubahan pada komponen lainnya. Perubahan ini tentunya dapat mempengaruhi keseluruhan sistem yang ada, baik dalam kesatuan struktur fungsional maupun dalam keseimbangannya. Menurut (Bengen 2001)

Adapun beberapa permasalahan yang teridentifikasi berkaitan dengan bioekologis perairan Danau Lut Tawar antara lain :
1. Sedimentasi
Sedimentasi atau yang lebih dikenal dengan istilah pengendapan pada badan perairan adalah suatu proses penimbunan material-material tanah beserta berbagai unsur yang terkandung didalamnya. Penyebab terjadinya sedimentasi adalah diawali dengan adanya erosi atau pengikisan lapisan tanah oleh air di wilayah hulu dari saluran air masuk (inlet) yang berupa alur sungai di sekeliling Danau Lut Tawar, sehingga Danau Lut Tawar menjadi bak penampung dari semua material beserta berbagi unsur yang terkandung didalamnya termasuk limbah yang bersumber dari lahan pertanian, limbah rumah tangga, limbah padat maupun cair dan lain-lain. Jika sedimentasi terus berlangsung maka akan berakibat pada peningkatan laju pendangkalan Danau Lut Tawar dan tentu saja hal ini memperpendek umur Danau Lut Tawar. Besaran laju sedimentasi di Danau Lut Tawar sampai saat ini belum dapat terukur, akan tetapi fenomena terjadinya sedimentasi di Danau Lut Tawar dapat dilihat dari fenomena perubahan perairan dan lingkungan perairan Danau Lut Tawar yaitu penurunan nilai kecerahan, peningkatan nilai kekeruhan, padatan tersusfensi, dan kandungan lumpur, serta semakin dangkalnya beberapa bagian danau.

2. Gulma (eceng gondok, hydrilla dan lain-lain)
Tumbuhan air di dalam perairan Danau dapat menjadi gulma air. Hal ini dapat terjadi jika tumbuhan air tersebut tumbuh dan berkembang secara tidak terkendali (pertumbuhan massal), sehingga berakibat percepatan proses pendangkalan dan evapotranspirasi (pengurangan massa air melalui penguapan), mengganggu lalu lintas perairan, mengurangi nilai estetika, mengganggu kegiatan olah raga air. Pertumbuhan massal gulma air merupakan indikator ataupun dapat terjadi akibat dari peningkatan kesuburan perairan (eutrofikasi) yaitu berlimpahnya unsur hara (nutrient) nitrogen dan phosfor yang bersumber dari berbagai jenis limbah yang masuk kedalam perairan Danau Lut Tawar. Beberapa jenis gulma yang tergolong gulma dan tumbuh pesat di Danau Lut Tawar antara lain Kerleng pogeng/Eceng Gondok (Eichhornia crassipes), Ampung-ampung/Kiambang (Salvina molesta), dan sepot/ganggang (Hydrilla verticilata).

3. Turunnya kualitas air DLT
Beberapa parameter kualitas air Danau Lut Tawar terindikasi mengalami penurunan. Parameter kualitas air tersebut meliputi parameter fisika (Cahaya, Suhu, Kecerahan dan Kekeruhan, warna dan lain-lain), parameter kimia (pH, oksigen terlarut/DO, Phosfat, Bahan organic dan lain-lain) serta parameter biologi (plankton, tumbuhan air dan lain-lain). Sebagai contoh nilai kandungan phosfat rata-rata di Danau Lut Tawar menurut hasil penelitian M. Saleh dari Unsyiah pada tahun 2000 telah mencapai 0,5 ppm padahal dalam keadaan normal kandungan phosfat didalam perairan tidak boleh lebih dari 0,015 ppm, karena phosfat sangat mempengaruhi tingkat kesuburan perairan (eutrofikasi) Danau Lut Tawar yang berakibat tidak baik bagi biota perairan, terutama sumberdaya ikan yang terdapat didalamnya. Sehingga Danau Lut Tawar diasumsikan telah mengalami eutrofikasi.

4. Introduksi spesies asing
Penebaran jenis ikan asing atau introduksi terhadap perairan Danau Lut Tawar dapat berpotensi menimbulkan dampak yang tidak baik bagi keberadaan sumber daya ikan asli Danau Lut Tawar. Introduksi telah berlangsung lama di Danau Lut Tawar dan telah mengintroduksi banyak jenis ikan asing seperti ikan Nila, Mas, Mujahir, Grass Carp, Lele Dumbo, Bandang dan lain-lain yang sebelumnya tidak pernah ada pengkajian yang mendalam tentang potensi dampak yang ditimbulkan terhadap spesies lokal atau spesies asli Danau Lut Tawar seperti Depik, Kawan dan lain-lain.
5. Penurunan produksi ikan
Penurunan produksi hasil tangkapan ikan di Danau Lut Tawar terutama jenis-jenis ikan endemis seperti ikan Depik, ikan Kawan dan lain-lain sudah terindikasi mengalami penurunan, hal ini menandakan semakin berkurangnya stock ikan di Danau Lut Tawar, dan hal ini sudah dirasakan dan diakui oleh nelayan di Danau Lut Tawar.

6. Conservation species and habitat
Conservation spesies and habitat adalah suatu upaya pelestarian terhadap jenis sumberdaya ikan beserta habitatnya terutama sumberdaya ikan endemik seperti ikan Depik (Rasbora tawarensis), ikan Kawan (Poropuntius tawarensis) yang konon telah dimasukkan kedalam Daftar merah jenis ikan yang terancam punah oleh sebuah badan konservasi internasional IUCN (International Union for Conservation Nature) dan ikan endemik lainya. Upaya pelestarian ini bertujuan untuk menjaga dan melindungi sumberdaya ikan serta tipe-tipe ekosistem penting di perairan untuk menjamin keberlanjutan fungsi ekologisnya, yang pada akhirnya kembali kepada masyarakat untuk menikmati keberadaan sumberdaya ikan tersebut terus menerus untuk kesejahteraannya. Pendek kata ikan Depik dan ikan khas Danau Lut Tawar terhindar dari kepunahan dan ada sepanjang masa.

7. Destructive fishing practices
Destructive fishing practices adalah segala upaya pemanfaatan sumberdaya ikan berupa segala macam praktek kegiatan penangkapan ikan yang menggunakan metode tidak ramah lingkungan atau dapat mengancam kelestarian sumberdaya ikan. Seperti penggunaan listrik (stroom), racun (tube), penggunaan alat tangkap jaring yang tidak sesuai ukuran, menangkap anakan ikan, menangkap induk ikan yang sedang bertelur seperti didisen dan praktek penangkapan ikan yang mengancam kelestarian sumberdaya ikan lainnya.

8. Destructive agriculture practices
Destructive agriculture practices adalah segala upaya pemanfaatan sumberdaya perairan untuk kegiatan budidaya ikan yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan perairan, seperti pembangunan kawasan budidaya Keramba Jaring Apung skala intensif tanpa memperhitungkan kapasitas sumberdaya air yang ada, penggunaan sarana produksi dari bahan-bahan yang berpotensi mencemari perairan baik dari segi jenis bahan yang digunakan maupun segi jumlah yang tidak ada batasannya, pembangunan kawasan budidaya di wilayah ruaya atau habitat ikan tertentu atau tanpa peduli terhadap sifat-sifat keaslian, kealamiahan serta keunikan sumberdaya perairan yang ada. Menurut ( Depik Gayo 2009)





PEMBAHASAN

Berdasarkan semua item ekologi diatas adalah dimiliki oleh perairan laut Indonesia, yang seharusnya tetap terjaga dan lestari, dan pada akhirnya kembali kepada masyarakat ( terutama masyarakat disekeliling wilayah pesisir pantai atau perairan Indonesia ) sebagai stakeholder dalam bentuk kesejahteraan yang diberikan berupa jasa lingkungan secara terus-menerus dari pemanfaatan sumberdaya perairan tersebut, sehingga konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dapat diwujudkan secara nyata sesuai dengan hakikat yang diharapkan. Dengan catatan pembangunan hanya dilakukan bila memang benar – benar diperlukan dan tidak secara berlebihan agar tidak mengganggu ekosistem dan juga ekologi biota laut.
Dengan diberlakukanya sistem seperti itu, saya yakin dalam waktu yang tidak akan lama maka ekosistem dan ekologi biota laut di perairan Indonesia akan kembali menjadi pujaan dan pastinya manjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat dan pemerintah Indonesia

Kamis, 28 Juni 2012

Perlukah Pacar

Pacar???.......
Sebenernya kita perlu ga sihhhh.....,
ga perlu!!! tapi kadang cuma butuh ajaa,,,,,,,
buat kamu guys yang ngerasa dimaenin sama pacar,,,,ga usah kita anggap pacar kita sebagai orang yang sudah jadi saudara kita.....Karenan sebaik apapun dia, sesayang apapun kita sama dia...dia tetep masih "ORANG ASING".
so,,,kalo ga mw sakit ati banget,,qt anggep aja mereka ojek yang sewaktu waktu bisa kita panggil tapi kita mesti bayar,,, ea bayar nya pake sebutan sayang jg boleh,,,,

and tanpa Zykaka ,,,,
 aku jg tetap hidup ko